Sabtu, 15 Oktober 2016

TEAMWORK

Pengertian dan Karakteristik Kelompok

Kelompok adalah orang yang memiliki kepentingan yang sama dan memiliki beberapa landasan interaksi yang sama. Mereka diikat bersama oleh serangkaian hubungan sosial yang khas. Kelompok dapat terorganisasi secara ketat dan berjangka panjang, namun juga dapat bersifat cair dan sementara.  Kelompok dapat terdiri atas dua orang (dyadlduo), tiga orang (tryadltrio), empat orang (kwartet), dan seterusnya sampai puluhan atau bahkan ribuan orang.

Karakteristik kelompok sosial

·         Suatu kumpulan individu hanya dapat disebut sebagai kelompok sosial bila memiliki sejumlah karakteristik berikut :
  • ·         Setiap individu harus memiliki kesadaran bahwa dirinya adalah anggota atau bagian dari kelompok yang bersangkutan.
  • ·         Terdapat hubungan timbal balik di antara individu-individu yang tergabung dalam kelompok.
  • ·         Perilaku dan struktur yang khas dari suatu kelompok tetap ada, walaupun anggotanya berganti-ganti.
  • ·         Adanya faktor-faktor yang sama dan dapat mempererat hubungan mereka yang tergabung dalam kelompok. Faktor-faktor tersebut, antara lain, nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, dan sebagainya.
  • ·         Kelompok mampu merespons secara keseluruhan terhadap rangsang yang tertuju kepada salah satu bagiannya. Ini menunjukkan adanya solidaritas atau kekompakan antar anggota kelompok.
  • ·         Berstruktur, berkaidah, serta mempunyai pola perilaku yang membedakannya dari kelompok lain.
  • ·         Bersistem dan berproses untuk mencapai suatu tujuan yang diketahui serta disepakati bersama.
  • ·         Kelompok menunjukkan adanya pertimbangan-pertimbangan kolektif (bersama).


Tahap Pembentukan Kelompok

Dalam pembentukan kelompok atau Tim, terdapat tahap-tahap yang harus dilewatinya hingga akhirnya mencapai tujuan dari pembentukan kelompok ataupun Tim tersebut.
Tahap-tahap Perkembangan Kelompok yang dimaksud tersebut pertama kali diperkenalkan oleh Bruce Tuckman pada tahun 1965. Menurut Bruce Tuckmen, Terdapat 4 Tahapan dalam perkembangan Kelompok yaitu Forming (Pembentukan), Storming (Timbulnya Konflik), Norming (Normalisasi) dan Performing (berkinerja). Kemudian pada tahun 1977, Bruce Tuckman beserta Mary Ann Jensen menambahkan Adjourning (Pembubaran) pada tahap setelah Performing hingga menjadi 5 Tahap Perkembangan Kelompok.

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai 5 (lima) Tahap Perkembangan Kelompok yang dimaksud oleh Bruce Tuckman :
  • ·         Tahap Pembentukan (Forming)Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok kerja, para anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan dengan anggota lainnya. Tahap Forming ini dikarakteristikkan oleh banyaknya ketidakpastian, para anggota kelompok masih tidak terlalu jelas mengenai Tujuan dan Objective kelompok, merasa kebingungan, masih menyembunyikan perasaan masing-masing, keterlibatannya masih kurang.
  • ·         Tahap timbulnya Konflik (Storming)Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen disebut dengan Storming. Para anggota mulai bekerja tetapi mereka cenderung akan mempertahankan pendapat mereka sendiri, menolak batasan-batasan yang ditetapkan oleh Kelompok terhadap Individu mereka.  Tahap Storming ini dikarakteristikan oleh konflik Intra Kelompok. Beberapa tanda-tanda bahwa Kelompok berada di Tahap Storming adalah timbulnya kemarahan, perasaan menyebalkan, ketidaknyamanan, terjadinya adu pendapat / konfilik dan kegagalan.
  • ·         Tahap Normalisasi (Norming)Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk hubungan yang dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-aturan serta menemukan cara komunikasi yang tepat supaya dapat membantu mereka mencapai tujuan yang diinginkan. Tanda-tanda Kelompok berada di Tahap Norming adalah adanya peninjauan ulang dan penjelasan mengenai Objective/Tujuan Kelompok, timbulnya persahabatan dan kerjasama antar anggota kelompok, mulai dapat mendengar pendapat anggota lain serta dapat meng-identifikasi-kan kekuatan dan kelemahan.
  • ·         Tahap berkinerja (Performing)Tahap keempat adalah Tahap berkinerja (Performing) dimana semua anggota kelompok telah dapat bekerja dan berfungsi secara penuh. Pada tahap ini, semua anggota memiliki kebersamaan, Percaya diri, kreatif, Inisiatif dan semangat yang tinggi serta Sukses.
  • ·         Tahap Pembubaran (Adjourning)Tahap ini dikhususkan untuk Kelompok-kelompok kerja yang bersifat sementara. Setelah suatu proyek selesai ataupun suatu permasalahan berhasil dituntaskan, kelompok kerja tersebut akan dibubarkan.

 Kekuatan Teamwork

Team work bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.

Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan.

Ada beberapa poin-poin penting yang harus diketahui atau perlu di mengerti demi kebersamaan dalam sebuah team work yang baik, adapun poin-poin tersebut adalah sebagai berikut :
  • ·         Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
  • ·         Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
  • ·         Filosofi teamwork: ‘Saya mengerjakan apa yang anda tidak bisa dan anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa'.
  • ·         Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparment harus disingkirkan.
  • ·         Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
  • ·         Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.
  • ·         Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
  • ·         Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
  • ·         Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team.
  • ·         Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.
  • ·         Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemutusan kerjasama.
  • ·         Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
  • ·         Ingatlah selalu bahwa: ‘Teamwork makes the dream work’.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar